Jumat, 19 Mei 2017

Berhati Hatilah Wahai Ikhwafillah



Bagi yang sering dengan ringan mengatakan : "Keluar dari Indonesia jika ingin menegakkan Syariah dan Khilafah."

Saya tidak akan berburuk sangka bahwa anda tidak pernah membaca al-Qur'an, terutama pada surah Ibrahim: 13-17.

Bunyinya begini :
“Orang-orang kafir berkata kepada para Rasul mereka: ‘Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami, atau kamu kembali kepada agama kami.’ Maka Rabb mereka mewahyukan kepada mereka: ‘Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang dhalim itu, (QS. 14:13)
dan Kami pasti akan menempatkanmu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.’ (QS. 14:14)
Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka), dan binasalah semua orang-orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, (QS. 14:15)
di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah (QS. 14:16)
diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan di hadapannya masih ada adzab yang berat. (QS. 14:17)” (QS. Ibrahim: 13-17)

Mari kita bersama bahas kalimat demi kalimat dari firman Allah SWT diatas.

1. Ada para Rasul, yang tentu saja tugas para Rasul ini sebagai utusan Allah adalah mengajak manusia untuk menyembah Allah SWT semata, taat pada perintah dan larangan Allah SWT (syariat yang berasal dari Allah SWT).

Saat ini, tidak ada Rasul diantara kita karena Muhammad Rasulullah adalah rasul terakhir. Namun aktifitas mengajak manusia untuk menyembah Allah SWT semata, taat pada perintah dan larangan Allah SWT (syariat Allah-Syariat Islam) tetap harus berjalan. Mereka yang melanjutkan aktifitas para Rasul ini tentu saja hamlud dakwah yang  seruannya sama dengan seruan para Rasul, yaitu menjadikan Islam sebagai aturan kehidupan.

Kelompok ini ada saat ini, yang tengah berjuang agar hukum Allah ditegakkan di muka bumi ini dibawah naungan negara yang mampu menerapkan Syariat Islam secara kaaffah, yaitu daulah Khilafah.

2. Ada orang-orang yang hendak mengusir para Rasul dari negeri mereka jika para aRasul itu tidak menghentikan aktifitasnya dan kembali pada ajaran nenek moyang mereka.

Nah, disinilah letak ucapan dari orang-orang yang kini endak mengusir hamlud dakwah yang seruannya sama persis dengan seruan para Rasul.

Jadi ucapan dan sikap begini ada dari semua kaum dari setiap Rasul. Tidak perlu heran, tidak perlu kaget.

3. Sikap yang ingin mengusir mereka yang ingin menerapkan syariat Islam (syariat Allah) ini tidak bisa lepas dari perhatian Allah SWT. Ini dibuktikan adanya statement Allah SWT :
"Maka Rabb mereka mewahyukan kepada mereka : " Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang dzalim itu.'

Statement ini menunjukkan bahwa sikap begini adalah sikap yang tidak disukai Allah SWT dengan tingkat kebencian tinggi, karena Allah SWT sampai mengancam akan membinasakan mereka.

Statement ini juga menunjukkan bahwa perilaku hendak mengusir orang-orang yang menyeru manusia agar menerapkan hukum Allah dikategorikan Allah SWT sebagai sikap dzalim.

4. Bagaimana kesudahan dari kedua kelompok ini ? Kelompok yang menyeru sebagaimana seruan para Rasul dan kelompok yang ingin mengusir mereka ?

Statement Allah SWT berikutnya :
" Kami pasti akan menempatkanmu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku. (Ayat 14)

Yang menjadi penghuni negeri itu kelak diputuskan Allah SWT adalah para penyeru itu yang akan menggantikan kaum yang menolak. Kenapa ? Karena kriteria Allah SWT membantu itu adalah membantu siapa yang takut pada-Nya dan takut pada ancaman-Nya.

Jelas mereka yang ingin menerapkan Syariat Islam secara kaaffah pastilah orang yang lebih takut kepada Allah dibanding mereka yang menolak diterapkannya syariat Islam.

5. Para Rasul danpara penyeru saat ini dengan seruan yang sama telah memohon kepada Allah agar diberi kemenangan.

"Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka), dan binasalah semua orang-orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, (QS. 14:15)"

Doa mereka ternyata dikabulkan Allah karena disebut bahwa orang-orang keras-kepala yang menentang tegaknya hukum Allah SWT dan bersikap sewenang-wenang dengan ingin mengusir itu akan binasa.

Kata binasa tidak selalu berarti mati. Binasa itu bisa berarti kalah atau tersingkir, atau terhina.

6. Yang paling mengerikan adalah :

"di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah (QS. 14:16)
diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan di hadapannya masih ada adzab yang berat. (QS. 14:17)”

Selain mereka itu binasa, bisa mati, bisa tersingkir, ternyata di akhirat Allah SWT telah menyiapkan hidangan menjijikkan dan menyakitkan bagi mereka.

Masih anggap enteng ucapan demikian ??????

Ust. Syarif Tahrir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar