Kamis, 11 Mei 2017

HTI PENGAMAL PANCASILA


KH. Dr. Ir. Achmad Nawawi, MA*.

Selama bergaul dg syabab Hizbut Tahrir, saya tidak menemukan bhw HTI anti Pancasila atau tuduhan2 miring lainnya.

Analisa ringan saya ttg ide yg ditawarkan HTI dg Pancasila sbb:

1. Pada sila pertama dr Panca Sila jelas terlihat bhw HTI memiliki komitmen kuat utk mempertahankan kalimat tauhid. Pada sila pertama ini ditunjukkan bhw kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa adalah kalimat Tauhid, yakni لاإله إلا الله.

2. Pada sila ke-2 kemanusiaan yang adil dan beradab, HTI selalu menunjukkan keadilan, bahkan menuntuk keadilan di semua sektor kehidupan sbg masukan kpd penyelenggara negara. Tujuannya adalah agar negeri ini (Indonesia) menjadi bangsa yg menjadi yg terdepan dlm menegakkan keadilan hukum, ekonomi, pendidikan, dll. Begitu juga HTI menginginkan agar bangsa kita sbg bangsa yg terdepan dalam adab (berakhlak mulia). Dan ini juga (beradab) telah dimainkan oleh para syabab HTI. Mereka para pemuda gerakan Islam yg memuliakan dan melayani ulama, para tokoh, mengedepankan tata krama sopan santun dan berdialog utk kemajuan. Hal ini saya secara pribadi merasakan kehangatan persaudaraan tsb. Inilah yg membuat HTI dicintai alim ulama (para kyai, habaib, ustadz) dan para tokoh.

3. Pada sila ke-3, saya tidak pernah mendengar dr para aktifis HTI mempermasalahkan persatuan di negeri ini. HTI sangat anti perpecahan, apalagi sampai NKRI dipecah menjadi bbrp koloni negara2 bagian kekuatan asing, spt lahirnya Papua merdeka dll. Yg terbaca justru HTI menginginkan mnjadi kuat dlm persatuan, shg tidak menutup kemungkinan negara/bangsa lain tanpa paksaan akan bergabung dg negeri kita utk melawan penjajahan di atas dunia sbg yg termaktub dlm amanah pembukaan UUD 1945.

4. Pada sila ke-4 malah semakin terlihat jika HTI cinta pd kepemimpinan yg hikmah dg azas musyawarah (lihat ali Imron ayat 159). Boleh saya sampaikan disini bhw tertera dlm teks pancasila tidak ada pernyataan bhw negara Indonesia dlm mempertahankan kepemimpinan menggunakan sistem demokrasi ala Barat yg liberal, yg pemilihan langsung oleh rakyat. Yang ada justeru dg PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN, yg dlm Islam ditunjuk melalui lembaga AHLU AL-HALLI WA AL-AQDI. Sy melihat bhw pembentukan MPR mrpkan representasi lembaga AHLU AL-HAALLI tsb, meskipun utk sekarang semakin menghilang peranan dan fungsinya karena adanya amandemen dari UUD 1945.

5. Pada sila ke-5 saya malah semakin melihat bhw HTI ingin menjadikan Indonesia mnjd negara terkuat di dunia dg mewujudkan keadilan sosial. Hal ini terbaca dg seringnya HTI menyuarakan adanya perampokan SDA Indonesia yg super kaya dan makmur, bahkan bisa dikatakan sbg surganya dunia. Dan ini oleh HTI tidak boleh dikuasai fihak asing. Jadi dlm hal ini HTI meminta pemerintah utk mengevaluasi ulang kerjasama dg pihak asing, spt dg freeport dllnya.

Jika usulan HTI ini dijadikan rujukan para penyelenggara negara, maka kemakmuran dan kenyamaan rakyat dlm arti luas akan semakin terasa. Yang merasakan bahagia tinggal di Indonesia tidak hanya pd kelompok tertentu, seperi tidak hanya umat Islam, tapi juga semua umat beragama.

Inilah yg disebut BALDAH THOYIBAH WA ROBBUN GHOFUR... Dan ini akan mewujudkan RAHMATAN LIL ALAMIN.

Ada yg unik dlm pemahaman dan gerakan keagamaan HTI yg bisa dikatakan tampil beda dari kebanyakan ormas Islam.   Ormas yang satu ini sangat menekankan gerakan politik.
Yang saya fahami,  urusan politik merupakan bagian dari bagian ajaran agama (Islam).  Dan ini dipraktekkan oleh para Nabi,  seperti Nabi Ibrahim AS,  Nabi  Musa,  Nabi Sulaiman,  ...Nabi Isa Alaihimussalam,  ...dan terakhir nabi Muhammad SAW yg diikuti para sahabat dan tabi'in hingga akhir zaman.  Bahkan di kalangan ulama Ahlu Sunnah masalah politik ini menjadi perkara penting dalam Islam.   Hal ini salah satunya bisa dilihat dari karya monumental seorang ulama Imam Al-Mawardi,  AL-AHKAM AL-SULTHONIAH.

Sampai2 imam al-Ghazali,  seorang sufi berkata dlm kirab al-Iqtishod fi al-I'tiqod
الدين أس والصلطان حارس
فماليس له أس فمهدوم
وماليس له حارس فضائع
Agama itu azas, sementara kekuasaan politik itu benteng
Sesuatu (negara) tanpa azas (agama) akan hancur
Sebaliknya
Sesuatu (agama) tanpa benteng (negara) akan hilang.

Beberapa usulan HTI yg saya tahu utk kemaslahan negeri dan semoga menjadi masukan berharga pemerintah adalah diantaranya

1. Menolak papua lepas dari Indonesia

2. HTI menolak kenaikan BBM

3. HTI tolak kenaikan tarif listrik

5. HTI tolak LGBT

6. HTI tolak Liberalisasi Migas

7. Solidaritas HTI terhadap muslim suriah

8. HTI tolak komunis

9.aksi HTI solidaritas Muslim rohingya

10. HTI tolak negara penjajah Amerika.

11. Menolak pemerintah lepas tangan soal kesehatan.

13. HTI menolak perdagangan bebas yang rugikan rakyat

Selamat berjuang saudara2 ku.  
Achmad Nawawi
Seorang murid,
Yang mesti berguru kpd siapa dan apa saja.

____________
*Penulis Adalah Ketua MUI Kota Depok & Pembina Kajian Islam Di Beberapa Majlis Ilmu Kota Depok & Jakarta.

#KamibersamaHTI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar